7 alat peraga pendidikan untuk anak TK harus menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna sehingga bisa menciptakan pemahaman peserta didik.
Alat peraga pendidikan adalah suatu media penting yang sebaiknya dipunyai setiap guru dan dimodifikasi cara pengaplikasiannya sesuai dengan komposisi kelas, standar deviasi dan karakteristik peserta didik.
7 Alat Peraga Pendidikan
Inilah beberapa rekomendasi alat peraga edukatif yang sangat menarik untuk anak-anak TK sebagai referensi untuk dipraktekkan oleh para guru.
- Puzzle Huruf Bertekstur
Alat peraga pendidikan yang pertama yaitu tactile puzzle atau puzzle yang huruf-hurufnya dilengkapi dengan bentuk sedemikian rupa plus permukaan bertekstur heterogen, di mana fungsi dari perbedaan model bagian atas ini yaitu untuk membantu anak mengenali bentuk huruf sambil merangsang indra peraba. Alat ini sesuai dengan teori Multisensori yang dicanangkan oleh bapak multiple intelligences dunia yaitu Howard Gardner, karena bisa menstimulasi berbagai indra untuk memaknai bentuk-bentuk dan konsep.
- Boneka Tangan Karakter
Anak-anak TK tentunya suka dengan cerita, permainan dan suara lucu dari mainan boneka, dan boneka tangan berbentuk karakter dari cerita atau binatang yang bisa digunakan untuk bercerita akan bisa membantu anak mengembangkan keterampilan bahasa dan imajinasi. Hal ini sejalan dengan teori konstruktivistik yang dikembangkan oleh Lev Vygotsky, di mana terdapat interaksi sosial antara boneka, anak-anak dan antar siswa ketika permainan berlangsung.
- Magic Sand Box
Semakin terkenal di aneka daycare, playground, sampai sekolah-sekolah, magic sand box memang cocok untuk dinobatkan menjadi alat peraga pendidikan yang multiguna, karena kotak berisi pasir kinetik adjustable tersebut bisa dibentuk dan dimainkan. Sangat efektif untuk membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas, sesuai dengan teori pembiasaan bermain dan belajar yang dikembangkan Jean Piaget.
- Papan Flanel
Mudah dibuat dari bahan-bahan sederhana, papan yang dilengkapi dengan potongan-potongan flanel berbagai bentuk dan warna untuk membuat cerita atau gambar ini bisa memuat aneka cerita, games, kuis, dan juga modul interaktif ala anak TK. Alat peraga edukatif tersebut bisa dibuat kecil, besar, maupun sedang dan digabungkan dengan bahan papan besi, kayu, hingga plastik.
- Magnetic Block Toys
Di pembelajaran TK, tepatnya pada TK B semester 2 anak-anak akan mulai diajarkan tentang materi logam, di mana salah satu pembahasannya yaitu tentang magnet, dan menggunakan blok bangunan bermagnet di dalamnya yang bisa disusun menjadi berbagai bentuk dan struktur adalah langkah sangat tepat. Pasalnya, selain bisa mengenalkan konsep apa itu magnet, Anda juga bisa langsung mengajak siswa untuk mengembangkan keterampilan spasial dan pemahaman konsep fisika dasar melalui eksplorasi dan eksperimen.
- Light Table
Di Indonesia, alat peraga pendidikan berupa light table masih jarang digunakan, meskipun sebenarnya di negara-negara maju sudah banyak yang menerapkan media ini untuk membantu anak memahami beberapa materi. Ya, meja yang memancarkan cahaya dari bawah ini sangat efektif untuk digunakan dengan benda transparan atau semi-transparan, supaya bisa membantu peserta didik dalam memahami konsep warna dan transparansi.
- Media Buku dan Worksheet Pop Up
Buku maupun worksheet dengan elemen 3D yang muncul ketika halaman dibuka akan bisa menarik perhatian anak TK dan dan membantu dalam memahami cerita dengan cara visual dan kinestetik. Adapun untuk worksheet bisa dibuat kosong serta berlubang lalu peserta didik di instruksi untuk mengisi lubang kecil tersebut dengan bunga, daun dan unsur alam lainnya, sehingga bisa memaksimalkan teori belajar dari ahli bernama Reggio Emilia, yang menekankan pentingnya eksplorasi dan penemuan melalui lingkungan yang dirancang dengan baik.
Kesimpulan
Melalui bahan-bahan yang murah, mudah dan bisa didapatkan dari sekitar, Anda akan dapat membuat aneka alat peraga pendidikan untuk anak TK yang sesuai dengan kurikulum serta teori-teori pendidikan. Itulah pentingnya mengeksplorasi aneka material di sekitar, supaya bisa memaksimalkan media untuk peraga agar lebih dipahami peserta didik.